Sabtu, 19 Mei 2012

14091996-Fina Fahrunisa Setiayudha

Ponorogo, 13 september 1996 ...
Pada hari itu, ibu gue merasa mules banget. Janin di dalam rahimnya mulai bergerak aktif. Terasanya gatal karena janin terus menggaruk kulit dalam rahim.
Terasa sakit karena janin terus menendang nendang.
Ibu gue trtidur di sebuah rumah bida. Sang bidan meraba raba perut besarnya itu dan tercengang.
" Bu, kelihatannya ibu harus ke dokter bu. Saya punya firasat anaknya kembar bu"
Ibu gue langsung berangkat ke rumah sakit ditemani dengan nenek gue. Papa gue lagi di Jakarta sehingga tak menemani.
Sesampainya disana, sang dokter langsung menangani mama gue. Diperiksalah dengan USG. Sang dokter terkejut.
" Bu, anaknya kembar .."
Ibu gue shock.
"Bener dok ?"
"Iya bu. Ibu liat di layar ini ya bu. Lihat ini kepalanya ada 2. Tapi kenapa jantungnya cuma 1 ya ?"
"Ah yang benar dok ? Masa anak saya siam ?"
"Insyaallah tidak bu. besok kita lihat perkembangannya ya bu. Ibu istirahat aja"

Ponorogo, 14 septeber 1996 ..
Dokter itu kembali lagi. Ia memeriksa ibu gue.
" Bu, ini mah anaknya saling tindih2an bu. Biar saya pisahin ya bu."
" Gimana caranya dok ?"
Dokter itu segera memijit2 perut ibu gue.
" Oh ini nih saya sudah ngerasain kepalanya. Saya geser ya bu"
Akhirnya sang dokter menggeser kepala rahim ynng berada diatas. Ibu gue mengerang. Dan itu pasti sakit banget. Setelah digeser. Sang dokter langsung mengecek lagi.
" Bagus ini kepalanya ada 2. Jantungnya juga ada 2 bu. Semuanya lengkap bu. Ibu mau di sesar sekarang?"
" Iya dok. Air ketuban saya juga sudah pecah. "
" Baik bu .."
Saat itulah antara hidup dan mati, ibu gue berusaha ngeluarin gue dan Fani dari rahimnya.


Well, lahirlah seorang anak kembar bernama Fani Fahrunisa Setiayudha dan Fina Fahrunisa Setiayudha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar